Rabu, 02 Mei 2018

7. Sebab-akibat

7. Sebab-akibat

Disadari atau tidak, setiap wujud, terindera atau tak terindera, terikat pada sebuah aturan. Aturan ini biasanya disebut dengan (hukum) sebab-akibat. Contohnya: setiap wujud pasti punya pengaruh. Wujud adalah sebab dalam contoh ini. Pengaruh adalah akibatnya.

Sebab-akibat adalah aturan yang meliputi semua wujud karenanya siapa yang dapat memahaminya secara sempurna adalah yang memahami semesta wujud secara keseluruhan. Karenanya, yang hakikatnya mengenal sebab-akibat hanyalah sang Pencipta.

Namun demikian siapapun yang punya potensi mengetahui, manusia misalnya, punya juga potensi mengenal sebab-akibat, tentunya sebatas semesta wujud yang dikenalnya. Atau lebih tepatnya manusia punya potensi mengenal gambaran dari sebab-akibat. Hal ini karena ia tidak mungkin mengenal semesta wujud sebagai sebuah keseluruhan. Karena bagaimanapun ia bukanlah yang melingkupi segenap wujud, ia bukan sang Pencipta.

Namun demikian anda tak perlu bersedih atau merasa putus asa bahwa hakikat sebab-akibat bukanlah untuk anda. Bukanlah wilayah tanggung jawab anda jika sesuatu di luar jangkauan anda. Tetapi tanggung jawab anda adalah terkait hal-hal yang dapat anda jangkau.
###

Dengan demikian yang disebut "sebab", termasuk dalam artikel ini, biasanya adalah gambaran dari sebab yang sebenarnya.
###

Kita akan melihat sebab-akibat dari sebuah sudut pandang. Istilahnya mungkin sudut filsafat gerak. (Yang tertarik mendalami filsafat gerak dipersilahkan browsing sendiri 😅).

Akibat adalah bagian akhir _sebuah_ gerak, proses, perubahan. Perlu dicermati bahwa gerak, mungkin, hakikatnya tidak akan terhenti pada satu atau banyak hal. Karena itulah pada awal paragraf ini ada ungkapan _sebuah_ . Jadi kita berfokus hanya pada gerak yang sedang dibahas. Sementara mengabaikan gerak-gerak sebelumnya, gerak-gerak sesudahnya, juga gerak-gerak di sekitarnya.

Sebab adalah apa-apa yang menyampaikan kepada akibat. Sebab ada 2 macam: bahan dan alat gerak. Bahan adalah hal yang mengalami gerak, yang dibahas. Alat gerak adalah yang menyampaikan bahan kepada akibatnya.

Sepotong kayu panjang menjadi dua potong kayu pendek. Akibat di sini adalah 2 potong kayu pendek. Bahannya adalah sepotong kayu panjang. Alat-alat geraknya bisa berupa gergaji, orang yang menggergaji, orang yang menginginkan kayu pendek, tenaga yang dipakai untuk menggergaji, maju-mundurnya gergaji, waktu yang dipakai untuk menggergaji, ide tentang dua potong kayu pendek, ide tentang penggunaan kayu pendek, dst.

Dalam hal bahan yang jelas, pertanyaan tentang sebab biasanya mengarah kepada salah satu atau beberapa alat gerak. Dalam hal bahan yang beragam atau belum diketahui maka pertanyaan tentang sebab bisa mengarah kepada bahan-bahan, bisa pula kepada alat-alat gerak, bisa pula keduanya. Tapi yang jelas adalah bahwa jawaban tentang sebab-sebab sesuatu harus dikembalikan kepada si penanya.
###

Metode Mill

Melengkapi pembahasan sebab-akibat, adalah metode induksi yang ditawarkan oleh John Stuart Mill.

A. Metode persamaan

Jika dua kesempatan atau lebih fenomena yang diamati hanya punya satu hal yang sama, hal yang berlaku pada semua kesempatan, itulah sebab (atau akibat) dari fenomena tsb.

Secara simbolis metode persamaan dapat diungkapkan:

ABCD hadir bersama wxyz
AEFG hadir bersama wtuv
------------------------------------
Maka A adalah sebab (atau akibat) w.

B. Metode perbedaan

Jika pada satu kesempatan fenomena yang diamati terjadi, dan pada satu kesempatan lain fenomena yang diamati tak terjadi, jika keduanya punya semua hal yang sama kecuali satu hal, yang satu hal itu hanya ada pada kesempatan terjadinya fenomena diamati; hanya hal yang membedakan keduanya itulah, sebab, atau akibat, atau bagian dari sebab fenomena yang diamati.

Metode perbedaan jika disimbolkan akan tampak seperti berikut.

ABCD hadir bersama wxyz
BCD hadir bersama xyz
----------------------------------------
Maka A adalah sebab, atau akibat, atau bagian sebab w.

C. Metode gabungan

Jika pada dua kesempatan atau lebih yang menghadirkan fenomena yang diamati hanya punya satu hal yang sama, sementara pada dua kesempatan atau lebih yang tak menghadirkan fenomena tersebut tak menghadirkan hanya satu hal tadi; hanya hal yang membedakan kedua set itulah, sebab, atau akibat, atau bagian sebab fenomena dimaksud.

Metode gabungan jika disimbolkan akan tampak seperti berikut.

ABC hadir bersama wxy
ADE hadir bersama wtu
BC hadir bersama xy
-----------------------------------------
Maka A adalah sebab, akibat, atau bagian sebab w.

D. Metode sisa

Sisihkan dari satu fenomena bagian-bagian yang diketahui sebagai akibat dari hal-hal tertentu, maka yang tersisa dari fenomena tersebut adalah efek dari hal-hal yang tersisa.

ABC hadir bersama wxy
B adalah sebab x
C adalah sebab y
-----------------------------------------
Maka A adalah sebab, atau bagian sebab w.

E. Metode keselarasan variasi

Fenomena apapun yang bervariasi seiring bervariasinya fenomena lain, adalah sebab, atau akibat fenomena lain tersebut, atau terhubung dengannya dalam sebab-akibat.

ABC hadir bersama wxy
A+-BC menghasilkan w+-xy
-----------------------------------------
Maka A terkait dengan w dalam sebab-akibat.
###

Menarik dibaca:
* https://en.m.wikipedia.org/wiki/Four_causes
* https://en.m.wikipedia.org/wiki/Mill%27s_Methods
* Hubungan Kausalitas, dalam buku "Logika", oleh Drs. Mundiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar