Senin, 28 Mei 2018

3. Anda tak mandiri

3. Anda tak mandiri

(Perlu diperhatikan bahwa bahasan berikut bukanlah permainan kata-kata semata. Renungkan dengan baik, mudah-mudahan anda kemudian tahu apa yang dimaksud.)

Benar anda tunggal dan anda sederhana, seperti dijelaskan sebelum ini. Anda bukanlah organ-organ material yang anda gunakan untuk beraktivitas itu. Anda, selain itu, bukanlah pengetahuan-pengetahuan dalam benak itu. Pun anda bukan benak itu sendiri. Anda bukanlah perasaan-perasaan yang seolah sangat lekat itu. Pun anda bukan qalbu, hati, yang digunakan untuk merasa itu. Anda adalah (anda) yang menyadari, itu saja. Dan benar, ternyata tak mudah mendefinisi anda.

Bagaimanapun bahasan harus terus berjalan...

Sejauh ini yang dapat dipahami adalah bahwa ada anda, ada pula selain anda. Dari sudut pandang anda, anda adalah wujud hakiki, sama hakikinya dengan wujud selain anda (yakni alam materi termasuk organ-organ material anda, benak anda termasuk pengetahuan-pengetahuannya, hati anda termasuk perasaan-perasaannya). Selami sedikit kedirian anda maka anda akan paham apa yang disampaikan di sini!

Sekarang bagaimana anda tahu bahwa anda mandiri atau tidak?

Katakan saja bahwa anda menguasai ke"aku"an anda, sepenuhnya. Ternyata anda tak mungkin menguasai selain ke"aku"an itu. Sementara selain "aku" itulah yang hakikatnya menjadi batas, pada hakikatnya turut menjadikan "aku" hakiki (tentunya dari sudut pandang ke"aku"an). Dengan begitu (ternyata) anda sama sekali tak menguasai, bahkan ke"aku"an anda sendiri.

Anda perhatikan bahwa segenap organ tubuh yang katanya milik anda itu ternyata tak sepenuhnya dalam kuasa anda. Betapa akan sangat sibuknya anda andai harus mengatur setiap tarikan dan hembusan nafas, setiap detak jantung, setiap pergantian energi dalam tubuh, setiap pergantian sel, dst.

Anda perhatikan juga bahwa pengaruh anda di alam materi amat sangat jauh dari signifikan.

Anda perhatikan bahwa pengetahuan-pengetahuan anda bukanlah murni kuasa anda. Pada awalnya anda tak tahu apa-apa. Setelah sekian waktu, anda tahu tentang banyak hal. Karena yang tak punya tak mungkin memberi, anda yang dalam keadaan tak tahu pasti tak mungkin menjadikan anda kemudian tahu dengan sendirinya, maka jelas anda berhutang pengetahuan-pengetahuan yang anda punya itu. (Tapi berhutang pada siapa?)

Anda perhatikan bahwa segenap benak anda, termasuk adanya benak itu sendiri, tidaklah dalam kuasa anda. Itu hanya wujud yang dititipkan kepada anda.

Anda perhatikan bahwa rasa bukanlah sesuatu yang dalam kuasa anda. Pembuktiannya mudah. Dapatkah anda mewujudkan rasa anda sendiri terlepas apapun yang anda sadari?

Dan hati anda, bukan pula wujud yang anda kuasai.
###

Menarik dibaca:
* Some Disciplines Concerning the Clothes, dalam buku "Adab as-Salat: The Disciplines of the Prayer", oleh Ayatullah Ruhullah Musawi Khomeini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar