Senin, 12 Februari 2018

4. Pernyataan

4. Pernyataan 

4.1 pernyataan sederhana

Pernyataan adalah hubungan antara satu pahaman dengan pahaman lain. Pernyataan adalah hubungan antara satu term dengan term lain. Bisa juga dibilang bahwa pernyataan adalah hubungan antara objek dengan objek lain. Saat hubungan itu ada maka pernyataan dikatakan benar. Sebaliknya, jika hubungan itu faktanya tidak ada maka pernyataan dikatakan salah.

Itu ibu. Pernyataan tersebut menghubungkan pahaman "itu" dengan pahaman "ibu". Ia menghubungkan objek yang ditunjuk oleh term "itu" dengan objek yang ditunjuk oleh term "ibu".

Sebagian manusia tidak suka makan roti. Pernyataan ini menghubungkan term "sebagian manusia" dengan term "tidak suka makan roti".

Ketika ada dua term, "ayam" dan "hidup", atau "batu" dan "hidup" misalnya, maka ada beberapa alternatif hubungan antara keduanya.

1. Ayam hidup. Ini disebut pernyataan universal positif, dilambangkan dengan O. Pernyataan ini jika digambarkan dengan diagram lengkap akan punya 2 alternatif.

Diagram 4.1 ayam hidup alt 1

Diagram ini menyatakan: ayam hidup, semua yang hidup adalah ayam. Atau dengan kata lain: hanya ayam yang hidup. 


Diagram 4.2 ayam hidup alt 2

Diagram ini menyatakan: ayam hidup, sebagian yang hidup bukan ayam.

Dengan demikian, kedua diagram tersebut secara bersama membenarkan pernyataan "ayam hidup". 

Diagram 4.3 contoh penggambaran diagram-diagram "ayam hidup" berdasarkan diagram "hidup"

2.  Sebagian ayam hidup. Ini disebut pernyataan partikular positif, dilambangkan dengan I. Penggambaran diagram-diagram lengkap berikut masih berdasarkan diagram "hidup" juga. 

Diagram 4.4 sebagian ayam hidup alt 1

Diagram 4.5 sebagian ayam hidup alt 2

Diagram 4.6 sebagian ayam hidup alt 3

Diagram 4.7 sebagian ayam hidup alt 4

Diagram 4.8 sebagian ayam hidup alt 5

3. Batu tak hidup. Ini disebut pernyataan universal negatif, dilambangkan dengan E. Masih bersandar pada diagram "hidup". 

Diagram 4.9 batu tak hidup alt 1

Diagram 4.10 batu tak hidup alt 2

4. Sebagian batu tak hidup. Ini adalah pernyataan partikular negatif, dilambangkan dengan A. Dan diagram-diagram berikut masih bersandar pada diagram "hidup" yang sama. 

Diagram 4.11 sebagian batu tak hidup alt 1

Diagram 4.12 sebagian batu tak hidup alt 2

Diagram 4.13 sebagian batu tak hidup alt 3
Diagram 4.14 sebagian batu tak hidup alt 4

Diagram 4.15 sebagian batu tak hidup alt 5
###

Ayam adalah makhluk hidup. Secara umum pernyataan ini dapat dikelompokkan ke dalam pernyataan sederhana. Satu term adalah "ayam", dengan "makhluk hidup" sebagai term lain yang dihubungkan. 

Namun demikian, dalam kasus-kasus tertentu, dalam hal mendefinisi misalnya, pernyataan itu sepertinya harus ditempatkan sebagai pernyataan tak sederhana. Hal ini untuk melihat secara lebih rinci kaitan-kaitan yang ada pada pernyataan itu. "Ayam" kemudian adalah term yang dihubungkan dengan term "makhluk", juga dengan term "hidup".

4.2 Definisi

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Ibu adalah orang yang berjilbab hitam. Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak. Ibu adalah orang yang mengandung anda saat anda masih menjadi janin. Mana definisi yang paling anda suka?

Terlepas manapun yang anda suka, anda jugalah yang tahu benar atau salahnya definisi itu. 

Mari kita samakan persepsi dulu sembari menyelami aliran pembahasan di sini. Definisi adalah pernyataan yang memisahkan satu pahaman dari pahaman-pahaman lain. Ia bisa disejajarkan dengan pengelompokan benda-benda di dunia nyata. Hakikat definisi dengan demikian adalah sama dengan klasifikasi. 

Contoh kasus: ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. "Ibu" di sini sebagai terdefinisi, "wanita yang telah melahirkan seseorang" sebagai pendefinisi. Pahaman "wanita" memisahkan "ibu" dari pahaman "bukan wanita", laki-laki, juga benda yang tak bersifat jender. "Yang telah melahirkan seseorang" kemudian memisahkan "ibu" dari pahaman "wanita bukan yang melahirkan seseorang".

Beberapa orang kemudian mencari-cari definisi yang paling tepat dan hemat untuk tujuan itu. Tepat artinya bahwa pendefinisi punya cakupan yang sama besar dengan terdefinisi. Hemat artinya pendefinisi menggunakan ungkapan yang sesedikit mungkin. Namun demikian, ungkapan pendefinisi yang tepat dan hemat ternyata sangat bergantung pada konteks yang ada, bergantung pada posisi penyampai relatif terhadap penerimanya. 

Ibu itu apa? Dalam konteks penyampai ada bersama dengan penerima dan "ibu" maka jawabnya cukup dengan "Itu ibu" dengan isyarat yang sesuai. Dalam konteks penerima berbahasa Inggris maka jawabnya cukup dengan "ibu is mother". Demikian seterusnya. 

Dengan begitu semestinya tidak ada definisi yang secara umum paling bagus, paling efisien, paling tepat, dst. 

Mungkin cara paling sesuai ketika berhadapan dengan definisi adalah memahami konteks, sudut pandang, juga klasifikasi yang dihadirkan oleh penyampainya. 

Ketika anda terpaksa mendefinisi, dengan demikian, maka sebaiknya meramalkan konteks, sudut pandang, juga klasifikasi yang ada pada penerima anda.

Jika tak mudah meramalkan konteks, sudut pandang, juga klasifikasi pada penerima, apa yang harus dilakukan? Dalam hal ini ada baiknya anda menggunakan klasifikasi yang lazim dipakai, yakni dengan menelaah kamus, ensiklopedia, atau literatur/media yang lazim diterima/diakses masyarakat. Biasanya cukup dengan menyebutkan jenis dan ciri khusus terdefinisi, atau jika mungkin menyebutkan jenis dan ciri pembedanya.

4.3 pernyataan bersyarat

Sebagian pernyataan menyampaikan hubungan yang lebih rumit dari sekedar hubungan antar-term, mereka menyampaikan juga hubungan antar-pernyataan. Satu atau lebih pernyataan berposisi sebagai sebab, satu atau lebih pernyataan lain sebagai akibatnya. Pola umumnya "Jika B maka C", dengan B adalah satu atau beberapa pernyataan sebab, C adalah satu atau beberapa pernyataan akibatnya. Ada kalanya dinyatakan dengan "Jika B, C" atau "B, maka C". 

Jika ayam dan kambing makhluk hidup, keduanya pasti dicipta oleh yang hidup juga. "Ayam dan kambing makhluk hidup" mencontohkan B, sebab, "keduanya pasti dicipta oleh yang hidup juga" mencontohkan C, akibatnya. 

Bisa juga dinyatakan dalam beberapa bentuk lain. Andai B maka C. Karena B jadi C. Sebab B jadi C. B, akibatnya C. Dst.

Hubungan sebab-akibat pada pernyataan bersyarat ada kalanya hubungan yang pasti. Jika matahari telah terbit maka siang terjadi. 

Ada kalanya hubungan sebab-akibat pada pernyataan bersyarat tidak bersifat pasti. Jika matahari telah terbit, orang beranjak dari tempat tidurnya.
###

Menarik dibaca: 
* Definisi, dalam buku "Logika", oleh Drs. Mundiri
* Proposisi, ibid

Minggu, 04 Februari 2018

3. Klasifikasi

3. Klasifikasi

3.1 kelas dan jenis (spesies dan genus)

Toko swalayan, minimarket. Coba bayangkan bahwa di sana tak ada rak-rak yang dibariskan. Barang-barang yang dijual hanya diserakkan di lantai, membentuk bukit-bukit kecil, onggok-onggok tak beraturan. Jika pengunjung, anda mungkin akan sulit menemukan barang-barang yang dimau. Jika penjaga toko, anda akan sulit mendata barang-barang yang ada. Jika pemilik toko, mungkin anda sulit menilai berapa nilai aset anda di sana. Pasti saya, mungkin anda juga, tak akan tertarik berada di sana.

Pada dasarnya manusia tak menginginkan kesulitan. Namun demikian manusia ada kalanya sengaja mendatangkan kesulitan dengan berharap kemudahan yang lebih banyak di kemudian hari. Dalam kasus toko swalayan kita, pemilik toko lalu menambahkan rak-rak untuk memajang barang-barang dagangan yang rapih tertata.

Berapa biaya yang ditambahkan karena rak-rak yang kemudian terpasang? Berapa waktu yang diperlu untuk memilah barang berjenis-jenis, menatanya dengan apik? Belum lagi aksesoris-aksesoris dan label-label yang kemudian ditambahkan.

Harapannya? Penjaga toko mudah dalam mendata barang-barang terpajang. Pemilik toko mudah dalam menilai asetnya di sana. Pengunjung mudah mencari apa-apa yang diinginkan.
###

Sekarang mari beralih ke contoh lain yang lebih besar, pasar. Coba cermati berapa banyak macam barang yang ada. Bandingkan dengan yang ada di toko swalayan. Bayangkan barang-barang di pasar lalu dicampurkan semua, tanpa kios-kios khusus, tanpa rak-rak, tanpa pengelompokan-pengelompokan. Hampir dapat saya pastikan adalah satu pengalaman yang unik berada di sana. Tapi saya pastikan bukan yang menyenangkan.

Bagaimana dengan apa yang ada pada kita, manusia? Benak manusia, benak saya pun anda. Nama-nama, term-term yang tersimpan di sana mestinya jauh lebih banyak dari macam barang dagangan di pasar. Bagaimana jika semua itu diacak-acak sedemikian rupa tanpa cara yang mudah untuk mengenalinya?
###

Untuk memudahkan manusia menemukan atau dan menyampaikan pahaman-pahaman dalam benaknya yang demikian banyak dan beragam, ia lalu membuat pemetaan, pengelompokan-pengelompokan terhadap pahaman-pahamannya.

Pada awalnya manusia diperkenalkan dengan ibu, ayah, kakak, dst. Lalu ia diperkenalkan kepada konsep manusia, semacam perlabelan yang baru. Sedikit lebih menyulitkan, ia lalu mengingat ibu adalah manusia, ayah adalah manusia, kakak adalah manusia, dst. Sedikit lebih menyulitkan lagi pada pahaman "ibu" kemudian menjadi ibu adalah manusia adalah makhluk hidup. Demikian seterusnya. Dengan pahaman manusia meliputi ibu dan selainnya, dengan makhluk hidup meliputi manusia dan selainnya.

Dalam hubungan khusus-umum antara ibu dan manusia pada contoh di atas, dalam logika dimunculkan istilah kelas/spesies untuk ibu dan pahaman-pahaman lain yang setingkat, jenis/genus untuk manusia. Ketika kelas disematkan pada manusia dan pahaman-pahaman lain yang setingkat, maka jenis dengan sendirinya tersematkan pada makhluk hidup. Demikian seterusnya. Ketika kelas disematkan pada pahaman ibu, maka manusia dapat disebut sebagai jenis dekat, sementara makhluk hidup disebut sebagai jenis jauh.

Dengan perlabelan semacam itulah manusia memetakan pahaman-pahaman yang tersimpan dalam benaknya. Tampak agak rumit pada awalnya, namun dengan begitu ia kemudian lebih mudah memahami, juga menyampaikan apa-apa yang telah atau kemudian ada dalam benaknya.

Kelas adalah term yang tercakup oleh term lain yang lebih umum. Jenis adalah term yang mencakup term-term lain yang lebih khusus.

Diagram 3.1. Contoh pemetaan pahaman-pahaman


Diagram 3.2. Contoh 1 hubungan kelas-jenis 


Diagram 3.3. Contoh 2 hubungan kelas-jenis

Diagram 3.4. Contoh hubungan 
kelas-jenis dekat-jenis jauh

3.2 ciri umum, ciri khusus, ciri pembeda (accident, proprium, differentia) 

Manusia, anak kecil, lebih dulu mengenal ibu, ayah, kakak, dst. Lebih tepatnya mengenal beberapa ciri ibu, ayah, kakak, dst. Ibu misalnya, berwajah demikian, berambut hitam lurus, beriris mata cokelat, tinggi tubuhnya sedemikian, suaranya demikian, suka makan bakso, suka minum es teh, berjilbab jika keluar rumah, dst. Sementara mengenali perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan, yakni melakukan abstraksi, ia diperkenalkan kepada pahaman "manusia". Ketika itulah ia belajar juga tentang definisi, tentang penjelasan kata, ibu misalnya adalah manusia berambut hitam, bermata cokelat, dst. 

Sejenak ia mencermati definisi "ibu" tersebut. Berambut hitam misalnya, ada kalanya dapat membedakan seorang dari orang lain. Tapi ia ternyata tidak selalu dapat dipakai untuk membedakan seorang dari semua orang lain. "Berambut hitam", meskipun ciri yang melekat pada ibu, tapi melekat pula pada sebagian manusia selain ibu. 

Term semacam ini disebut sebagai ciri umum/accident. "Berambut hitam" adalah ciri umum, manusia, yang melekat pada ibu. 
###

Ia lalu merasa perlu menemukan ciri khas yang memisahkan ibu dari semua manusia selainnya, sekaligus memperbaiki definisi sebelumnya. Ia lalu mendapati beberapa term seperti menyusui waktu bayi, mengandung waktu janin, paling menyayangi, dst. Term-term ini tampaknya contoh yang memenuhi kriteria ciri khas ibu yang membedakan dari semua manusia lain. Term-term semacam ini tersebutlah sebagai ciri khusus/proprium (jamak: propria). 
###

Sebagian dari ciri khusus adalah ciri yang bahkan sulit dipisahkan dari pahaman sesuatu itu sendiri. Mengandung waktu janin misalnya, adalah ciri yang sangat lekat dengan pahaman "ibu". 

Ciri khusus yang demikian tersebutlah ciri pembeda/differentia.

3.3 diagram lengkap 

Pahaman-pahaman dalam benak manusia, seperti diketahui, dapat dipetakan untuk memudahkan pemahaman dan penyampaian. Segenap pahaman yang ada kemudian dapat dipetakan dengan sangat sederhana seperti berikut ini.

Diagram 3.5. Manusia (dan nonmanusia, tentunya)

Dalam diagram tersebut lingkaran mewakili semua objek pahaman. Objek-objek pahaman ada yang berupa manusia seperti ibu, ayah, kakak, Muhammad, Fatimah, dst. Ada pula objek-objek pahaman yang bukan manusia seperti batu, tanaman, matahari, Tuhan, malaikat, mustahil, tiada, dst.

Salah satu ciri khas diagram lengkap adalah menunjukkan term positif bersamaan dengan term negatifnya sekaligus. Diagram lengkap ditujukan menyampaikan adanya pahaman, "manusia" dan "bukan manusia" misalnya, tidak dimaksudkan menunjukkan posisi dan jumlahnya. Karenanya diagram tersebut dapat saja dinyatakan dengan berbagai cara, seperti berikut. 

Diagram 3.6. Manusia, alternatif 2

Diagram 3.7. Manusia, alternatif 3 
### 

Menarik dibaca: 
* Definisi, dalam buku "Logika", oleh Drs Mundiri
* Klasifikasi, ibid
* https://en.m.wikipedia.org/wiki/Definition