Sabtu, 04 Agustus 2018

Bahagia?


bahagia?

Berikut adalah menurut kbbi. Mungkin tak sama persis dengan yang ada pada benak masing-masing kita, namun anggap saja sebagai definisi yang dipakai dalam catatan ini.

bahagia/ba·ha·gia/ 1 n keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan): -- dunia akhirat; hidup penuh --;2 a beruntung; berbahagia: saya betul-betul merasa -- karena dapat berada kembali di tengah-tengah keluarga;

Rasanya, buat saya, mirip dengan puas.

puas/pu·as/ a1 merasa senang (lega, gembira, kenyang, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya): ia merasa -- sebagai penyanyi; ia merasa -- melihat pekerjaan murid-muridnya; baru -- hatinya, kalau dapat mencelakakan saingannya2lebih dari cukup; jemu: -- merasakan hinaan dan nistaan; -- bertanya-tanya, tiada seorang pun yang tahu;

Kurang lebih sama dengan senang.

senang/se·nang/ a 1 puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya: ia menyelesaikan pekerjaan itu dengan --; hatiku -- kini setelah semua tugas terselesaikan; 2 betah: saya selalu -- tinggal di daerah yang dingin; 3berbahagia (tidak ada sesuatu yang menyusahkan, tidak kurang suatu apa dalam hidupnya): ia cukup -- dengan kehidupannya sekarang; 4 suka; gembira: dengan -- ia menyambut kelahiran bayinya; 5sayang: orang tuanya -- kepada calon menantunya; 6 dalam keadaan baik (tentang kesehatan, kenyamanan, dan sebagainya): sudah beberapa hari ini saya merasakan tidak --; kami selalu dalam keadaan --; 7 mudah; serba mudah; praktis: --memakai kompor ini;-- di balik -- , ki marah; jengkel; -- hati, ki gembira dalam hati;

Dalam bahasa inggris, bahagia, tampaknya sejajar dengan contentment, atau complacency, atau pleasure. ###

Ada sebagian orang menyamakan bahagia dengan kata أفلح dalam bahasa alQuran. Seperti dalam Taha: 64, atau alMu'minun: 1. Dari akar kata yang sama ada تفلحون  seperti pada alBaqarah: 189, atau Ali Imran: 130. Atau menyamakan bahagia dengan فلاح, seperti dalam bait azan dan iqamat.

Setiap orang memang bebas mendefinisi apapun sesukanya. Namun demikian, mungkin perlu dipertimbangkan bahwa yang berhak atas definisi adalah si empunya pernyataan.

Allah, sebagai pembuat pernyataan, yakni dalam hal ungkapan alQuran, harusnya yang paling layak mendefinisi apa itu أفلح, atau apa تفلحون yang Dia maksud.

Kata أفلح yang muncul dalam Taha: 64, alMu'minun: 1, alA'la: 14, asySyams: 9. Dalam Surah asySyams, jika dicermati, Allah seolah mendefinisi أفلح dengan menyebutkan lawan katanya, yakni خاب yang sebagian maksudnya adalah menjadi tiada, tak berhasil, gagal.

Berhasil=bahagia? Mungkin ilustrasi ini akan sedikit membantu. Akankah seorang berbahagia saat berhasil berbuat jahat?

Namun begitu, saya tidak tahu jika dalam alam penyingkapan atau semisalnya, yang dialami sebagian orang, bahwa sukses atau keberhasilan adalah sama dengan bahagia. ###

Sebagian orang mencari konsep bahagia dalam Islam. Menyampaikan kepada alBaqarah: 38 misalnya. "...maka siapa mengikuti petunjukKu, maka tiada takut pada mereka, dan mereka tak akan bersedih." Atau alMaidah: 119, "...Allah ridha dengan mereka dan mereka ridha denganNya. Itulah kemenangan yang besar."

Mungkin benar bahwa bahagia (diri), dalam konteks ayat-ayat tsb, adalah hal yang berharga. Namun demikian, jika diperhatikan, dalam ayat-ayat alQuran, konteks "bahagia" selalu menjadi keterangan tambahan dari ketaatan kepada Allah, atau kerelaan Allah. Yakni, dalam bahasa alQuran, bahagia (diri) bukanlah tujuan akhir. Ia bukan titik, tapi koma. Seperti diungkapkan secara gamblang dalam ayat berikut. "Dan di antara manusia ada yang mau menjual dirinya demi kepuasan Allah." (alBaqarah: 207) ###

Menarik dibaca:
* An Enlightening Commentary into the Light of the Holy Quran vol. 11. Versi buku elektroniknya dapat diunduh di link berikut. https://www.al-islam.org/enlightening-commentary-light-holy-quran-vol-11
* https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/أفلح/
* https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/خاب/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar